-->

Jejak PetualanG Part 2

“See the world. It's more fantastic than any dream made or paid for in factories. Ask for no guarantees, ask for no security.” ― Ray BradburyFahrenheit 451

Selama ini saya cuma bisa dengar cerita dan menatap foto-foto spektakuler teman-teman yang kuliah di Jawa, dan lagi berkunjung ke Batu, tempat wisata paling terkenal di Malang. Penggambarannya bikin saya selalu ngiler buat ke sana, dingin, dan hijau. Perpaduan paling sempurna di mata saya yang kecilnya di habiskan di bumi katulistiwa, Borneo dan kuliah di kota pelaut, Makassar. Maka ketibaan kami di kota Malang rasanya seperti anugerah, apalagi habis terpanggang di Surabaya, hahaha. Nah, sebenarnya saya salah pilih stasiun pemberhentian sih, harusnya turun di Malang Kota Baru, tapi malah turun di Lawang. Ini gara-gara artikel menyesatkan di salah satu situs berita tajam dan terpercaya. Gara-gara tagline mereka saya langsung percaya kalau Lawang itu lebih dekat sama Batu dibandingkan Malang ke Batu. 

Sekitar pukul satu malam, kami sampai di Lawang. Jam segitu masih banyak ojek gentayangan loh, hebat banget kan? Jadi kami diantar ojek ke sebuah losmen. Losmennya strategis, di pinggir jalan raya dan kamarnya lumayan bagus. WC dan airnya paling penting buat saya sih, jadi kalau itu terpenuhi saya sudah bilang bagus, hehehe. Di sana tanpa AC kamar udah dingin banget. Kamar ini juga dilengkapi tv plasma, yang sebenarnya gak perlu-perlu banget sih soalnya kita cuma numpang tidur di Lawang. Nah, jam 11 siang waktu sewa habis, dan sempat terjadi ke-ongolan waktu mas-mas penjaganya bilang "jamnya ente' yaa!". Lah, si Sulham langsung teriak iya, tapi sesaat kemudian manggil masnya lagi nanya "maksudnya jam berapa mas?" Jeduaarrr!!! Tepok jidat barbie plisss, hahahaha. Masnya itu kan ngasih tau kalau jamnya habis, dalam bahasa jawa, ahahahah. Sebenarnya saya ngerti, karena semasa di Bontang hampir semua teman saya berasal dari Jawa. Tapi saya gak mampu membaca ketidakmengertian Sulham, hahaha, maafkan, huhu. 

Nah, waktu mau naik angkot, barulah saya sadar kalau kita ditipu artikel yang saya bilang tadi. Ternyata untuk menuju Batu, kami harus ke Kota Malang dulu. Untungnya ongkos angkot cuma 4ribu, walaupun waktu tempuhnya hampir satu jam, soalnya macet paraaah. Sampai di Malang, kami ditawari angkot ke Batu, tarifnya mahal amaat, 175ribu, kayaknya sih mereka mau ngebego-begoin kita secara tampang turis banget kali ya, hihihi. Akhirnya kami memilih taksi, dengan tarif borongan 80ribu ke Jatim Park 2. Sekitar 45 menit di jalan, akhirnya kami sampai. Nah, kami memilih tiket untuk dua tempat yaitu museum dan Batu Secret Zoo, ini paling murah soalnya, hahahahah. 

Museumnya bikin takjub banget, mungkin karena baru pertama kali ke sana ya. Tapi semua replika hewan dan setting tempatnya terasa sangat nyata.  Dari museum, kami lanjut ke Batu Secret Zoo. Kebun binatang kali ini mirip kayak Taronga Zoo di Sydney, oke banget! Nah di sini kita ketemu Ibu2 yang ternyata juga dari Makassar, beliau lagi mengunjungi anaknya yang kuliah di Malang, sekaligus ngajak liburan anak bungsunya. Pertemuan ini jadi ajang penghematan kita, karena si Ibu yang baik hati banget ngajak kita nginap di rumahnya, horeeee!

Eh, dari Batu Secret Zoo, kita langsung tersambung ke wahana bermain yaitu Happy Land. Di sana kami mencoba tsunami yang cukup bikin suara hampir habis karena berteriak. Bayangin, kita berasa naik di kipas angin raksasa yang kemudian dari kanan ke kiri, terus arah sebaliknya, dengan kecepatan super yang bikin perut rasanya tertinggal di atas sana. Setelah itu, wahana selanjutnya saya lupa namanya, yang gak berasa apa-apa sih walaupun muter-muter gitu. Malahan, saya ngobrolin bisnis sama Ucu pas di atas, ahahahah sok jagoan banget. Lanjut ke rumah hantu, saya terpaksa ikut masuk karena ya dipaksa, hahaha. Padahal saya paling gak kuat dengan hal mengagetkan. Alhasil, saya sama sekali gak ingat apa aja yang ada di dalam, karena lebih banyak kaget, berteriak dan panggil mamak. Tas dan bajunya Ucu dan Sulham mungkin hampir rusak saya tarik tiap kaget, hahahaha sekali lagi maaf guys! 

Setelah menghabiskan hari di Batu, dan nginap semalam di rumah ibu baik hati tadi, Rabu siang kami menuju stasiun Malang untuk melanjutkan perjalanan ke Bali via Banyuwangi. Ini jadi perjalanan paling panjang tapi sama sekali tidak melelahkan, dan malah paling seru. Penasaran? Nantikan episode selanjutnya, bersambung...jengjengjengjeng *zoom in zoom out ala sinetron*.


Ini nih Foto-foto selama di Malang...
Menunggu di Stasiun Gubeng, Surabaya




Mission COMPLETE!!!








Cleopatra (?)










Jejak PetualanG Part 2